Kami sedang menyiapkan yang Anda perlukan

BeritaSeputar Dana
24 Oktober 20251558Pembaca
Bagikan :
Kenapa harga emas naik terus belakangan ini? Pertanyaan ini sedang ramai dibahas, terutama oleh Anda yang mulai investasi emas.
Harga emas yang makin meroket membuat banyak orang penasaran, apakah ini sekadar tren sesaat atau akan berlanjut hingga kedepannya?
Sebagai salah satu aset paling populer di Indonesia, emas dikenal stabil dan tahan terhadap krisis. Namun, ketika harga emas naik terus akan menjadi keraguan Anda yang akan memulai investasi emas.
Simak informasi berikut ini seputar kenapa harga emas naik terus hingga jangka waktu ideal untuk investasi emas.

Emas dikenal sebagai aset yang tahan krisis dan nilainya cenderung stabil. Namun dalam beberapa waktu terakhir, tren harga emas justru terus merangkak naik termasuk di Indonesia.
Bahkan menyentuh harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Bulan Oktober 2025.
Lalu,apa saja yang faktor-faktor yang dapat menyebabkan harga emas naik? Berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga emas naik:
1. Emas Jadi Aset Pelindung
Ketika ekonomi dunia dilanda ketidakpastian, banyak orang meninggalkan aset berisiko. Terkadang investor akan beralih ke emas karena dianggap investasi lebih aman.
Emas disebut sebagai aset penyelamat ketika ekonomi tidak stabil, sehingga permintaan naik dan harga ikut terdongkrak.
2. Inflasi Meningkat
Saat inflasi tinggi, daya beli uang berkurang. Karena emas punya nilai yang cenderung stabil, banyak investor menggunakan emas untuk melindungi aset mereka dari pelemahan mata uang.
Tak hanya itu, terjadinya inflasi juga menjadi pendorong harga emas naik.
3. Kebijakan Suku Bunga dan Nilai Dolar AS
Dalam ekonomi global, harga emas sering berlawanan arah dengan dolar AS.
Saat dolar melemah atau suku bunga bank sentral turun, harga emas biasanya naik karena investor mencari alternatif aset lain.
4. Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas
Emas bukan sumber daya yang bisa diproduksi secara massal. Tambang emas di dunia terbatas, sementara permintaannya terus meningkat, baik untuk kebutuhan industri maupun investasi.
Permintaan tinggi dan pasokan emas terbatas membuat harga emas makin lama makin mahal.
5. Kekhawatiran Investor Meningkat
Tak sedikit juga investor yang mengamankan kekayaan mereka lewat emas karena melihat tren krisis ekonomi global dan gejolak geopolitik.
Naiknya harga emas merupakan respons alami sentimen pasar terhadap kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Faktanya, harga emas tidak selalu naik ada kalanya harga emas turun karena dipengaruhi banyak faktor ekonomi.
Untuk memahami dinamika pergerakannya, berikut ini penyebab harga emas naik atau turun:
1. Perubahan Suku Bunga Bank Sentral
Ketika suku bunga naik, banyak investor beralih ke deposito atau obligasi karena menawarkan imbal hasil lebih menarik. Dampaknya, minat terhadap emas menurun dan harga bisa melemah, berlaku juga sebaliknya.
2. Kuat atau Lemahnya Nilai Dolar AS
Harga emas dunia menggunakan dolar AS sebagai acuan. Jika dolar menguat, harga emas biasanya turun karena menjadi lebih mahal bagi negara lain.
3. Kebijakan Pemerintah dan Situasi Geopolitik
Kebijakan ekonomi suatu negara, embargo perdagangan, hingga kondisi geopolitik bisa memicu ketidakpastian pasar. Kondisi ini biasanya membuat investor mencari aset aman seperti emas, sehingga harganya terdorong naik.
4. Permintaan Fisik dan Kebutuhan Industri
Emas tidak hanya digunakan sebagai investasi, tetapi juga di Indsutri. Jika permintaan emas fisik meningkat dari investor maupun sektor industri kesehatan atau elektronik harga emas ikut terpengaruh naik.
5. Keterbatasan atau Melimpahnya Pasokan
Emas berasal dari tambang yang produksinya cenderung terbatas. Ketika pasokan terbatas sementara permintaan tinggi, harga otomatis naik. Namun jika pasokan meningkat, harga bisa turun sementara.
6. Dampak Komoditas Lain
Harga emas juga bisa dipengaruhi komoditas lain seperti minyak. Jika harga minyak melonjak, biaya produksi emas ikut naik sehingga harga jualnya terdorong naik.
Harga emas sebenarnya tidak selalu naik, namun harga emas bisa saja turun pada periode tertentu.
Lalu apa yang terjadi jika harga emas naik terus? Berikut ini dampak yang terjadi jika emas naik terus:
Peningkatan ekspor dan devisa
Ketika harga emas naik, nilai ekspor dari industri pertambangan emas di Indonesia ikut meningkat. Misalnya, Indonesia sebagai produsen besar menikmati tambahan devisa akibat kenaikan harga emas.
Pendapatan negara lebih besar
Kenaikan harga emas juga berarti royalti dan pajak dari sektor pertambangan melonjak, sehingga pemerintah memiliki ruang fiskal yang sedikit lebih luas.
Alat lindung nilai yang efektif
Bagi perseorangan maupun pelaku usaha, emas yang harganya naik dapat digunakan untuk melindungi daya beli dari inflasi atau volatilitas mata uang.
Penurunan daya beli masyarakat
Ketika harga emas makin tinggi, biaya untuk membeli emas atau perhiasan naik; hal ini bisa menurunkan konsumsi masyarakat di sektor tersebut.
Voltalitas Pasar
Kenaikan harga yang tajam bisa memicu kepanikan beli dan aksi jual berlebihan, sehingga menimbulkan perubahan nilai aset yang sangat drastis.
Beban tambahan pada industri
Industri perhiasan, elektronik atau lainnya yang menggunakan emas sebagai bahan baku produk mereka, akan menghadapi kenaikan biaya produksi ketika harga emas melonjak.
Aliran investasi ke emas dan bukan ke sektor produktif
Ketika investor lebih memilih emas karena harga naik, dana yang seharusnya masuk ke sektor riil (UMKM, industri) bisa berkurang, menghambat pertumbuhan ekonomi.

Membeli emas saat harga naik memiliki 2 perspektif berbeda. Saat Anda membeli emas saat harga tinggi berisiko rugi untuk investasi jangka pendek.
Namun akan untung jika tujuannya sebagai perlindungan aset saat adanya inflasi.
Lalu bagaimana sebenarnya? Apakah benar rugi membeli emas saat harganya naik? Berikut ini keuntungan dan kerugiaan membeli emas saat harga naik:
Mendapatkan manfaat sebagai instrumen lindung nilai atau hedge terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Bagi investor yang berorientasi jangka menengah hingga panjang, membeli walau saat harga naik masih bisa memberikan keuntungan saat kembali dijual pada masa depan.
Membeli ketika harga sedang naik berarti Anda membayar “premi” yang lebih tinggi, sehingga selisih antara harga beli dan harga jual yang akan Anda terima nanti bisa lebih kecil.
Anda bisa kehilangan kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan.
Penting juga memahami berapa lama sebaiknya investasi emas atau berapa lama harus menyimpan emas agar potensi keuntungannya maksimal.
Jangka panjang
Investasi emas paling ideal adalah disimpan selama 5–10 tahun atau lebih agar potensi keuntungan tampil dengan jelas.
Jangka menengah
Dalam rentang sekitar 3–5 tahun, memang ada peluang untung, tetapi risiko koreksi harga masih besar.
Jika Anda hanya menyimpan emas untuk jangka waktu singkat, jangan berharap hasil besar dan siap-siap menghadapi naik turun.
Penting untuk dicatat, berapa lama menyimpan emas agar untung bergantung pada kondisi pasar dan juga permintaan emas.
Harga emas naik terus bukan tanpa alasan. Faktor seperti inflasi global, ekonomi yang tak stabil, hingga permintaan investasi membuat harganya cenderung meningkat setiap tahun. Namun, emas juga tetap bisa turun dalam kondisi tertentu.
Jika Anda ingin mulai investasi emas dengan cara yang aman, praktis, dan modal terjangkau, Kemilau ACC dari ACC ONE bisa jadi pilihan yang sangat menarik.
Melalui Kemilau ACC, Anda bisa memiliki emas logam mulia bersertifikat resmi dengan kadar kemurnian 99,99%, dilengkapi teknologi Bullion Protection yang memastikan keaslian serta keamanan emas Anda.
Menariknya lagi, Anda tidak perlu menguras tabungan, hanya dengan menggunakan BPKB mobil sebagai jaminan.
Anda sudah bisa mendapatkan emas sebagai aset investasi tanpa harus menunggu tabungan terkumpul dengan prosesnya cepat, bunga kompetitif, dan legalitasnya jelas.
Yuk wujudkan rencana investasi emas Anda secara aman dan praktis lewat ACC ONE.
#harga
#emas
#investasi
Berita Lainnya
Lihat semua