Menjalankan ibadah haji merupakan salah satu impian terbesar bagi umat Islam. 

Sebagai rukun Islam kelima, haji menjadi kewajiban bagi mereka yang mampu secara fisik dan finansial. 

Namun, mengingat proses pendaftaran haji yang bisa memakan waktu lama, memahami seluk-beluk ibadah ini bisa menjadi langkah awal yang penting sebelum berangkat ke Tanah Suci. 

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari berbagai aspek penting terkait haji, mulai dari pengertian, rukun haji, jenis-jenis haji beserta niatnya. 

Dengan memahami informasi ini, Anda dapat merencanakan perjalanan ibadah haji dengan lebih matang dan sesuai tuntunan syariat Islam. 

 

Baca Juga: ACC Syariah Haji vs Lembaga Pembiayaan Lain, Ini Perbedaannya! 

Rukun Haji 

Sumber: Kemenag 

Agar ibadah haji sah, ada beberapa rukun yang harus dipenuhi oleh setiap jamaah, yaitu: 

• Ihram – Niat untuk melaksanakan haji dengan mengenakan pakaian ihram. 
• Wukuf di Arafah – Berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. 
• Tawaf Ifadah – Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. 
• Sa’i – Berjalan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. 
• Tahallul – Mencukur atau memotong rambut setelah menyelesaikan ibadah haji. 
• Tertib – Menjalankan rukun sesuai urutannya. 

Tanpa memenuhi rukun-rukun ini, ibadah haji dianggap tidak sah. Oleh karena itu, memahami rukun dan tata caranya menjadi hal yang sangat penting.

Jenis-Jenis Haji dan Niatnya 

Berdasarkan buku Rahasia Haji & Umrah karya Imam al-Ghazali yang diterjemahkan oleh Majiburrahman, terdapat tiga jenis haji.  

Tiga jenis haji itu  Haji Ifrad, Haji Qiran, dan Haji Tamattu’. Berikut penjelasan singkatnya: 

1. Haji Ifrad 

Haji Ifrad merupakan jenis haji yang paling utama, di mana jamaah terlebih dahulu melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji sebelum melakukan umrah. 

Setelah menyelesaikan haji, jamaah keluar dari Tanah Haram untuk memulai ihram umrah. 

Lokasi utama untuk memulai ihram umrah adalah Ji'ranah, diikuti oleh Tan'im, lalu Hudaibiyah. 

Jamaah yang melaksanakan haji ifrad tidak diwajibkan membayar dam, kecuali jika ingin bersedekah sebagai amalan sunnah 

Niat Haji Ifrad:  

Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan. 

Artinya: "Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, untuk berhaji." 

2. Haji Qiran 

Haji Qiran menggabungkan pelaksanaan ibadah haji dan umrah dalam satu waktu. 

Jamaah yang menjalankan haji qiran diwajibkan membayar dam dengan menyembelih seekor kambing. 

Menurut pandangan Abu Hanifah, haji qiran tidak dapat digabungkan dalam satu ritual, sehingga jamaah harus melakukan dua kali tawaf dan dua kali sa’i—satu untuk haji dan satu untuk umrah. 

Saat melafalkan talbiyah, jamaah membaca: 

Niat Haji Qiran: 

  

Latin: Labbaika Allahumma hajjan wa ‘umrata. 

Artinya: "Aku memenuhi panggilan-Mu untuk haji dan umrah secara bersamaan." 

3. Haji Tamattu’ 

Haji Tamattu' diawali dengan pelaksanaan umrah sebelum haji. 

Jamaah terlebih dahulu berihram untuk umrah, kemudian melakukan tahallul di Makkah. Setelah memasuki masa haji, mereka kembali berihram untuk haji. 

Beberapa syarat haji tamattu' antara lain: 

• Bukan penduduk Masjidil Haram, yaitu mereka yang tempat tinggalnya cukup jauh hingga memerlukan qashar salat. 
• Umrah harus dilakukan sebelum haji. Jika dilakukan sebaliknya, tidak ada kewajiban membayar dam. 
• Umrah dilakukan dalam bulan-bulan haji. Jika umrah dilaksanakan sebelumnya, dam tidak wajib dibayarkan. 
• Tidak kembali ke miqat haji atau tempat setara dengannya untuk berihram haji. 
• Haji dan umrah dilakukan untuk orang yang sama. 
• Jika seluruh ketentuan ini dipenuhi, maka jamaah dikategorikan menjalankan haji tamattu' dan diwajibkan membayar dam berupa penyembelihan seekor kambing. 

Niat Haji Tamattu’:  

 

Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan. 

Artinya: "Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala." 

Apakah Niat Haji Harus Dibacakan? 

Niat adalah salah satu penyempurna ibadah yang menentukan sah atau tidaknya suatu amal. 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, Rasulullah SAW bersabda: 

"Sesungguhnya segala amal perbuatan itu bergantung pada niatnya." (HR. Bukhari & Muslim) 

Dalam ibadah haji, niat terletak di dalam hati dan tidak cukup hanya diucapkan dengan lisan. 

Mengutip buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 3 karya Wahbah az-Zuhaili, niat harus ada dalam hati sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah. 

Namun, menurut jumhur ulama, mengucapkan niat secara lisan hukumnya sunnah. 

Oleh karena itu, disarankan agar niat dilakukan baik di dalam hati maupun dengan lisan untuk lebih meneguhkan ibadah haji. 

Pergi Haji Lebih Mudah Menggunakan Layanan ACC Syariah Haji 

Di Indonesia, antrean keberangkatan haji bisa memakan waktu bertahun-tahun. 

Namun, kini ada solusi praktis untuk Anda yang ingin mempercepat pendaftaran haji, yaitu melalui layanan Syariah Haji ACC ONE. Berikut keunggulannya: 

• Sesuai Prinsip Syariah
• Angsuran Rendah 
• Pendampingan customer hingga mendapat porsi Haji 
• Kemudahan pembayaran angsuran 
• Biaya admin rendah 
• Tidak perlu menyiapkan aset untuk dijadikan jaminan 

 

Baca Juga: Catat! Begini 9 Rangkaian Ibadah Haji dari Awal Sampai Akhir 

 

Bagi Anda yang ingin mencari lembaga pembiayaan haji yang terpercaya, ACC ONE Syariah Haji adalah solusi yang sangat tepat. 

Segera daftarkan diri Anda melalui website ACC ONE dan wujudkan impian berhaji dengan mudah dan nyaman. 

Semakin cepat Anda mendaftar di layanan Syariah Haji ACC ONE, semakin cepat juga Anda bisa mendapatkan kuota haji Anda!